Keterlibatan organisasi dalam perencanaan karier
sebagaimana disinggung di atas menjadi keharusan karena perencanaan karier
merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia. Keterlibatan dapat dilakukan
dalam bentuk umum dan khusus. Dalam bentuk khusus, yaitu :
1.
melakukan
pendidikan karier,
2.
memberikan
informasi mengenai karier, dan
3.
bimbingan
karier.
1. Pendidikan
Karier
Pendidikan karier adalah upaya untuk merangsang, memotivasi,
dan menyadarkan pegawai akan karier yang dapat dicapai dalam organisasi dan
membantu mereka untuk merencanakannya. Dalam kenyataannya sering kali seorang pegawai
tidak menyadari arti pentingnya perencanaan karier sebagai bagian dari rencana
kehidupan kerja seseorang. Hal ini bisa diakibatkan berbagai macam faktor
seperti ketidaktahuan adanya berbagai peluang, tingkat motivasi yang rendah,
jenis kepribadian yang senantiasa hanya berorientasi pada tujuan-tujuan jangka
pendek, dan kecenderungan menghindari tantangan-tantangan. Pendidikan karier
ini dapat dilakukan dengan berbagai bentuk seperti lokakarya, seminar, atau
jenis pertemuan lainnya.
Lokakarya diartikan sebagai metode belajar untuk
memecahkan berbagai masalah konkret yang dihadapi sampai pada merumuskan cara
pemecahannya. Karier adalah suatu masalah sebab diperlukan berbagai langkah untuk
mencapainya. Melalui lokakarya diharapkan pegawai menjadi sadar dan dapat
merumuskan rencana karier yang paling realistis bagi mereka. Seminar merupakan
kegiatan untuk melihat suatu persoalan dari berbagai sudut pandang. Perencanaan
karier merupakan suatu masalah yang harus dilihat dari berbagai sudut pandang
agar dapat disusun dengan baik dan direalisasikan Jenis pertemuan lainnya
adalah seperti rapat-rapat atau peristiwa-peristiwa keorganisasian lainnya.
2. Informasi
Karier
Informasi karier adalah informasi yang dibutuhkan
seperti uraian jabatan (job description), persyaratan jabatan (job
specification), dan standar unjuk kerja (performance standary) sehingga
mereka dapat merumuskan rencana karier yang masuk akal bagi mereka melalui
jalur karier yang ada di perusahaan yang dapat paling tepat untuk ditempuh,
jenis-jenis pekerjaan yang memiliki dasar keahlian yang sama, dan langkah-langkah
untuk dapat menaikinya atau mendudukinya.
3. Bimbingan
Karier
Bimbingan karier adalah upaya untuk menentukan jalur
karier yang paling tepat bagi seseorang, yang dilakukan melaui penyadaran akan
minat dan kemampuan untuk memilih jalur karier yang paling tepat, yang dapat
dilikukan melalui tes-tes bakat yang dikaitkan dengan kemungkinanan jalur
karier yai paling efektif.
Pembimbing karier mendorong seseorang untuk menilai
diri sendiri dan menilai lingkungan, yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat
usaha pencapaian karier untuk dipertimbangkan oleh pegawai.
Dalam bentuk yang lebih umum melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan
kepegawaian lain seperti melakukan orientasi memberikan pekerjaan yang
menantang, melakukan pratinjauan jabatan yang realistis dalam perekrutan,
penilaian kinerja yang berorientasi karier bukan jangka pendek, menciptakan
sistem promosi yang efektif, dan lain-lain. Michael Harris" secara lebih spesifik
mengaitkannya dengan tahapan-tahapan karier pegawai seperti entry stage,
mastery stage, dan passáge stage.
Untuk entry stage:
1.
Memberi
bantuan sebanyak mungkin kepada pegawai sebelum mereka melakukan pekerjaan,
misalnya memberikan pelatihan.
2.
Melakukan
program orientasi, yaitu memperkenalkan organisasi dalam hal misi, strategi,
kebijakan, strukturnya, memperkenalkan dengan rekan kerja, atasan, lingkungan
kerja, dan lain-lain.
3.
Memberi
kesempatan untuk mempelajari banyak bidang dalam organisasi, yaitu dengan cara
merotasi pegawai pada beberapa pekerjaan yang sama tingkatannya dalam
organisasi.
4.
Menciptakan
hubungan perwalian dalam organisasi, yaitu menentukan secara formal pembimbing
untuk pegawai.
Untuk mastery stage:
1.
Mengembangkan
sistem promosi yang efektif, yaitu sebagaimana telah dijelaskan pada bab 7,
promosi dapat didasarkan pada prestasi dan pada senioritas yang mana yang akan
dipakai, mungkin kombinasi keduanya.
2.
Memberikan
kesempatan untuk menambahpengalaman dan pengetahuan, yaitu dengan menugaskan
pegawai untuk mengikuti pelatihan atau melanjutkan jenjang pendidikan yang
sudah didapat.
3.
Memberikan
program baru yang paling realistis.
Untuk passage stage:
1.
Melibatkan
pegawai dalam proses downsizing yaitu apabila organisasi hanrs melakukan
penciutan struktur dengan alasan apa pun hal itu akan berpengaruh pada
kesempatan karier yang lebih sempit atau bahkan beberapa pegawai harus
diputuskan hubungan kerjanya dengan organisasi. Dalam hal ini pegawai harus
dilibatkan agar tidak terjadi masalah-masalah yang tidak inginkan di kemudian
hari.
2.
Membuat
rencana-rencana bagi pegawai yang masih tetap dan yang keluar, yaitu membantu
pegawai untuk mendapatkan pekerjaan baru bagi pegawai yang akan keluar, dan
memantapkan pegawai yang tidak keluar agar mereka tidak dibebani perasaan takut
akan dikeluarkan yang dapat mengganggu ketenangan kerjan
3.
Mengembangkan
kerja alternatif, yaitu mencoba memikirkan pola kerja baru seperti kerja
kontrak, kerja paruh waktu, dan lain-lain.