BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Surat adalah media
komunikasi dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga ke
seseorang atau lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang sering kita temukan dalam
halnya penulisan surat. Maka dari itu makalah ini membahas tentang seluk beluk
surat sehingga dapat memberikan informasi yang mendalam kepada pembaca.
Pengenalan terhadap jenis dan sifat surat merupakan hal yang penting diketahui
agar dapat mengambil suatu tindakan atau menyelesaikan sesuatu tugas yang
sesuai dengan isi atau maksud dari surat tersebut.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana tata cara penulisan
surat yang baik dan benar, untuk itulah makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
mengetahui sistematika cara penulisan surat yang baik dan benar serta
kita dapat membedakan format dan jenis-jenis surat yang kita temui.
Berkembangnya teknologi, surat pun semakin mengalami pembaharuan, misalnya
dengan adanya surat elektronik. Surat elektronik atau surel merupakan surat
yang pengirimannya berbasis pada penggunaan internet. Penulisan makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa sebagai panduan
dalam penentuan dan penulisan surat resmi maupun tidak resmi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang
harus di persiapkan dalam menulis surat?
2. Langkah –
langkah dalam Penulisan Surat?
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah yang menjadi
bahasan dalam penulisan ini adalah apa yang harus dipersiapkan dalam menulis surat
yang baik berdasarkan sistem tata cara surat menyurat dalam unit kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
PERSIAPAN DAN PROSES MENULIS SURAT
A. Persiapan dalam Menulis
Surat
.Dalam praktek membuat surat bisnis
atau surat dinas, ada hal- hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan. Bahan-
bahan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu adalah kertas, tinta dan amplop.
Bahan-bahan ini pun harus diperhatikan ketentuan dan standar yang digunakan.
Nah, berikut ini adalah keterangan
mengenai masing-masing bahan surat tersebut.
1) Kertas
a)
Jenis kertas
Kertas yang digunakan untuk menulis surat bermacam-macam
jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Jenis kertas sesuai dengan
kegunaannya yaitu sebagai berikut :
·
Kertas HVS dipakai untuk menulis surat
asli yang sifatnya resmi
·
Kertas tipis atau doorslag dipakai
untuk tembusan atau kopi surat-surat sebagai tanda bukti
·
Kertas stensil untuk menyusun surat
dalam jumlah yang banyak, misalnya untuk surat edaran
·
Union skin yaitu kertas tipis dan kuat
yang biasa digunakan untuk surat menyurat dengan luar negeri
·
Kertas segel dipakai untuk membuat
macam-macam akta dan surat perjanjian.
b)
Ukuran kertas
Ukuran kertas yang digunakan tergantung pada panjang
pendeknya surat dan ketentuan yang berlaku pada lembaga pembuat surat. Adapun
ukuran yang biasa digunakan yakni sebagai berikut :
·
Kertas ukuran polio (21 x 33cm)
digunakan untuk menulis surat yang isinya panjang.
·
Kertas ukuran kuarto (21 x 28 cm)
digunakan untuk menulis surat yang isinya sedang atau pendek.
·
Kertas ukuran oktavo yaitu setengah
kuarto dan polio digunakan untuk menulis memo dan nota.
·
Kertas sikmo yaitu untuk menulis surat
dan merupakan kertas ukuran inggris
·
Kertas ukuran A4 (29 x 21cm) digunakan
untuk menulis surat dinas
·
Kertas ukuran A5 (15 x 21cm) digunakan
untuk menulis surat dan merupakan ukuran kertas internasional
·
Kertas ukuran A6 (10,51 x 21cm)
digunakan untuk surat pengantar
·
Kertas ukuran A7 (7,4 x 10,5cm)
digunakan untuk menulis surat dan merupakan ukuran kertas internasional.
c)
Warna kertas
Untuk kertas sifatnya resmi pada umumnya menggunakan
kertas yang berwarna putih kecuali tembusan. Maksudnya agar kelihatan berbeda,
sedangkan surat-surat khusus seperti undangan, piagam dan sebagainya boleh
menggunakan warna lain.
2) Tinta
Warna tinta yang digunakan untuk menulis surat yang
bersifat resmi pada umumnya hitam. Menggunakan warna lain kecuali warna merah,
boleh saja asal warna jelas dan mudah dibaca.
3) Amplop dan
lipatan surat
a.
Amplop
Pemakaian amplop harus disesuaikan dengan ukuran dan
jenis kertas surat yang digunakan, baik surat tersebut akan dilipat maupun
tidak. Misalnya amplop persegi empat untuk ukuran kertas kuarto, amplop persegi
panjang untuk kertas polio dan amplop berjendela untuk surat telegram.
Berdasarkan
wujudnya, amplop dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
o Banker yaitu
amplop yang membuka bagian memanjang
o Pocket envelopes
yaitu amplop yang membuka bagian pendek
o Window
envelopes yaitu amplop berjendela dengan tutup kertas kaca
o Aperture
envelopes yaitu amplop berjendela tapi tidak menggunakan kertas kaca.
b.
Lipatan surat
Ada beberapa macam cara melipat surat yang harus
diketahui oleh koresponden atau penyusun surat. Cara melipat surat harus
disesuaikan dengan ukuran kertas yang dipakai serta kepentingannya.
Macam-macam lipatan surat misalnya:
o
lipatan tunggal (single fold),
o
lipatan baku (standar fold),
o
lipatan baku rendah (low standar fold),
o
lipatan akordion (accordion fold),
o
lipatan akordion rendah (low accordion
fold),
o
lipatan Perancis (France fold),
o
lipatan baron (baronial fold),
o
lipatan sejajar ganda (parallel double
fold).
B. Langkah – Langkah dalam penulisan Surat
Setelah
di siapkan semua alat dan bahan yang di perlukan sekarang saatnya masuk pada
langkah-langkah membuat surat resmi yang baik dan benar. Surat resmi yang baik
tentu harus memenuhi persyaratan dan juga ketentuan baku yang telah dibuat. Berikut
ciri-ciri dari su
rat resmi yang baik.
- Surat resmi yang baik bila
dikeluarkan oleh suatu organisasi biasanya menggunakan kop surat.
- Terdapat nomor pembuatan surat,
lampiran dan juga perihal dibuatnya surat tersebut.
- Menggunakan ragam bahasa resmi
yang berlaku di negara tersebut.
- Dibuka dan ditutup dengan
menggunakan salam yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang.
- Salah satu pertimbangan diakui
atau tidaknya surat resmi adalah adanya cap atau stempel dari lembaga yang
mengeluarkan surat tersebut. Bila tidak ada cap, maka surat tersebut akan
diragukan keasliannya.
Bagian-bagian yang Ada Pada Surat
Resmi
Dalam membuat surat resmi harus
mengikuti peraturan baku yang sudah ada. Dengan begitu surat yang telah dibuat
bisa diterima oleh semua kalangan. Secara garis besar dalam sebuah surat
biasanya memiliki format seperti bagian pembuka, isi surat dan terakhir adalah
penutup. Berikut adalah bagian dari surat resmi.
Kepala atau Kop Surat Resmi
Dalam
menulis surat resmi, keberadaan kop surat sangatlah penting. Adanya kop surat
menunjukan dari lembaga mana surat tersebut berasal. Keberadaan kop surat
merupakan suatu penegasan bahwa surat yang dikeluarkan tersebut merupakan surat
resmi dari lembaga atau perusahaan yang mengeluarkan surat. Dalam sebuah kop surat
setidaknya harus memiliki 5 bagian agar orang yang menerima surat mengetahui
asal surat secara jelas. Kelima bagian kop surat tersebut adalah sebagai
berikut.
- Nama
lembaga, instansi atau perusahaan.
- Alamat
Lengkap perusahaan, lembaga atau instansi.
- Kontak
yang bisa dihubungi seperti nomor telpon, fak atau email.
- Kode
Pos
- Logo
dari lembaga, perusahaan, atau instansi.
Tidak
semua kop surat menyertakan kelima bagian di atas karena berbagai alasan.
Sedangkan untuk penulisannya biasanya menggunakan huruf kapital yang diperbesar
dan dipertebal. Untuk penulisan kop surat umumnya menggunakan rata tengah,
tetapi terkadang ada juga yang menggunakan rata kiri atau kanan.
Nomor Surat Resmi
Contoh Penulisan Nomor Surat Resmi
Nomor
surat pada surat resmi merupakan salah satu bagian yang memiliki fungsi sangat
penting. Pada bagian ini tidak bisa dibuat sembarangan, karena setiap karakter
yang ada pada nomor surat resmi memiliki makna dan arti. Orang yang telah lama
berkecimpung dalam surat menyurat tentu sudah tahu benar bagaimana tata cara
penulisan nomor surat dengan baik dan benar.
Lalu
bagaimana orang yang baru belajar? Bagaimana menulis nomor surat? Berikut
penjelasannya. Pada surat resmi terdapat beberapa bagian seperti nomor
surat, kode surat serta bulan dan tahun pembuatan. Semua bagian tersebut
memiliki fungsi yang sangat penting untuk bagian kearsipan. Setiap lembaga
bebas untuk membuat kode sendiri dalam nomor surat. Berikut contoh nomor surat
dan pembahasannya.
Nomor
: A.001/Pan-Pel/AKB/I/2015
A
= Merupakan kode surat internal (bisa digunakan untuk undangan anggota, atau
surat apapun yang berkaitan dengan lembaga atau perusahaan) Sedangkan kode “B”
bisa digunakan untuk pihak luar lembaga.
001
= Nomor ini merupakan nomor seri surat yang telah dikeluarkan. Misal untuk
surat pertama yang dikeluarkan oleh lembaga, sedangkan untuk surat kedua bisa
menggunakan kode “002”.
Pan-Pel
= Artinya Panitia Pelaksana (jika surat itu khusus untuk sebuah kepanitiaan
acara / kegiatan. Bila bagian yang ini bisa ada dan bisa ditiadakan. Kode jenis
ini umumnya ada: Kongres; Musda; Rapat; Prop; dan sebagainya
AKB
= Identitas organisasi / institusi
I
= Bulan dibuatnya surat. Yang berarti bulan pertama menggunakan angka romawi.
2015
= Tahun surat itu di keluarkan.
Tempat dan Tanggal Surat
Tempat
dan tanggal surat merupakan keterangan yang menjelaskan lokasi serta kapan
ditulisnya surat tersebut. Tetapi apabila lokasi penulisan surat sudah
dinyatakan pada kop surat, maka dalam hal ini tidak perlu ditulis kembali,
cukup tangganya saja.
Lokasi
penulisan tempat dan tanggal surat biasanya berada di pojok kanan atas sejajar
dengan nomor surat. Nama tempat biasanya ditulis mendahului tanggal surat.
Penulisan nama tempat dan tanggal dipisah dengan tanda koma dan diakhiri dengan
tanda titik. Contoh : Bandung, 17 Agustus 2015.
Lampiran Surat
Lampiran
surat merupakan suatu dokumen tambahan yang di lampirkan ke dokumen utama.
Lampiran biasanya berisi dokumen pendukung yang menguatkan dokumen utama
seperti foto kegiatan, laporan keuangan lebih mendetail dan lain sebagainya.
Alamat Surat
Banyak
yang tidak terlalu memperhatikan penulisan alamat surat, sehingga banyak
terjadi kekeliruan dalam penulisannya, khususnya dalam menulis alamat dalam
surat resmi. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis
alamat surat.
- Alamat
surat biasa terdapat pada dua tempat yaitu di bagian sampul dan di awal
surat.
- Alamat
surat yang ditulis pada bagian sampul harus berisi alamat lengkap.
sedangkan untuk alamat yang ditulis pada bagian surat biasanya tidak
selengkap alamat yang ditulis di sampul.
- Penggunaan
kata “kepada” tidak wajib digunakan karena sia-sia.
- Kata
“Yang Terhormat” bisa disingkat dengan “Yth”
- Penulisan
sebutan seperti ibu, bapak atau Sdr/Sdri wajib digunakan bila diikuti
dengan nama orang.
- Kata
“Jalan” tidak perlu disingkat, dan penulisan alamat tidak perlu diakhiri
dengan tanda titik.
Salam Pembuka dan Penutup
Penulisan
salam sebaiknya menggunakan kata-kata umum yang biasa digunakan dalam
percakapan resmi seperti salam sejahtera, atau kalau satu keyakinan bisa
menggunakan salam yang diajarkan oleh agama masing-masing. Penulisan salam pada
surat resmi biasanya diakhiri dengan huruf koma.
Isi Surat Resmi
Inilah
bagian pokok dari sebuah surat. Isi surat biasanya di taruh pada tengah surat
yang berisi tentang penjelasan maksud dan tujuan dari sebuah surat. Ini surat
yang baik adalah yang menggunakan bahasa baku serta kalimat yang ringkas dan
mudah untuk dimengerti oleh penerima surat. Pemilihan kalimat serta kata yang
digunakan juga merupakan faktor penting dari isi surat resmi.
Penutup surat Resmi
Penutup
surat harus menggunakan kalimat yang baik dan benar. Berikut beberapa contoh
kalimat penutup yang biasanya digunakan dalam surat resmi.
- Demikian
agar menjadi maklum, atas perhatian serta kerja samanya kami haturkan
terima
kasih.
- Demikian
agar menjadi maklum, atas perhatian serta kerja samanya kami ucapkan
terima kasih.
- Demikian
agar menjadi maklum, atas perhatian serta kerja sama Saudara kami ucapkan
terima kasih.
- Demikian
agar menjadi maklum, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Selain
itu pada bagian penutup biasanya juga di lengkapi dengan jabatan, nama dan NIK,
dan juga tanda tangan orang yang membuat surat. Selain itu juga adanya tembusan
surat, kepada siapa saja surat ini ditujukan dalam satu lembaga tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat menyurat adalah salah satu
bentuk komunikasi dengan mempergunakan surat sebagai alat, oleh karena itu
surat menyurat merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat penting dan
setiap waktu dilakukan dalam tugas sehari-hari dalam kantor.
Surat merupakan salah satu alat
komunikasi tertulis yang berasal dari satu
pihak dan ditujukan dari pihak lain untuk menyampaikan berita dengan
demikian jelas bahwa surat sangat penting artinya dalam membantu memperlancar
tercapainya tujuan organisasi. Perlu diusahakan agar dapat membuat surat dengan
baik, sebab penilaian negatif
terhadap surat akan dapat mempengaruhi pula penilaian negatif dalam organisasi.
Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat
sangatlah penting dalam suatu organisasi karena surat-menyurat merupakan salah
satu bagian dari proses komunikasi dalam organisasi yang berbentuk tulisan,
proses surat menyurat ini lebih diutamakan untuk lingkungan ekstern organisasi
yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link organisasi. Dengan adanya surat
menyurat yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi
yaitu bisa bertahan (Survival) dan bisa tumbuh berkembang (Growth).
DAFTAR
PUSTAKA
Moh, Yunus. 2007. Materi
Pokok Ketrampilan Menulis.Jakarta: UT.
Ritonga, Parlaungan. 2010. Bahasa Indonesia Praktis.
Medan: Bartong Jaya.
http://saidsite.blogspot.com/2011/03/makalah-surat-menyurat.html